Selasa, 14 Desember 2010

Etika Suami dalam keluarga!!!

 
Keluarga adalah batu bata yang membentuk dasar dari suatu masyarakat. Hal ini terdiri dari individu-individu yang memiliki hubungan permanen yang didirikan di antara mereka. Yang paling penting, ia memiliki hampir sebagian besar berbagai jenis hubungan pribadi. Karena itu, harus ada etika tertentu ditempatkan dalam rangka untuk mengendalikan dan mengatur hubungan ini. Ini adalah sedemikian rupa sehingga dapat dipertahankan dalam cara terbaik, dan sehingga dapat menghasilkan dan menghasilkan buah yang tepat. Hubungan keluarga terdiri dari hubungan antara suami-istri dari satu perspektif, hubungan antara orang tua dan anak-anak dari perspektif kedua, dan hubungan antara anak-anak itu sendiri dari perspektif ketiga.

  1. Jangan tonjolkan kekurangan-kekurangan, melainkan dari perilaku yang baik, bahwa suami memberi saham dalam hal tanggung jawab tertentu, seperti menambal pakaian atau apa yang mirip dengan itu. Hal ini cocok bagi pria untuk tidak membatasi diri dari melayani dirinya sendiri. Ini adalah karena istri mengurus urusan rumah tangga.Jadi karena itu, adalah dari sikap yang baik bahwa suami mengulurkan tangan untuk membantu istrinya di rumah, selama masa kebutuhan, seperti ketika dia sakit, hamil, melahirkan atau mirip dengan itu
  2. Suami teladan orang yang bekerja sama dengan istrinya dengan bantalan hubungan baik dan menunjukkan sikap baik (padanya), sesuai dengan tingkat penuh makna yang terkandung dalam (akhir) dua ekspresi. Sesungguhnya, para suami yang terbaik dalam bekerja bersama istri mereka adalah yang terbaik umat manusia dalam pandangan Islam. Ini cara hidup yang baik antara suami-istri harus sangat tertanam dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari, bahkan pada saat perceraian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar